Kamis, 04 Desember 2014

MAKALAH TEKNOLOGI DI BIDANG KESEHATAN (TELENURSING)



MAKALAH TEKNOLOGI DI BIDANG KESEHATAN


DISUSUN OLEH :
1)      Julia Maya Sari
2)      Kwinttantra Widhamurti Juliorizki
3)      Linda Dewi Ayu P
4)      Maulina Khoirrotin
5)      Meiko Fridian Tio Praharama
6)      Much. Chamim Rafi’i
7)      Muchammad Fikhih Nur K



PRODI D-III KEPERAWATAN
STIKES SATRIA BAKTI NGANJUK
2014

LEMBAR PENGESAHAN

Makalah yang berjudul “ TEKNOLOGI DI BIDANG KEPERAWATAN “ telah disahkan dan disetujui pada :
Hari           :
Tangga       :

Di setujui oleh :
Dosen Pembimbing


M. Irvan Syahroni, A.Md.Kom

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
            Segala puji hanya bagi Allah yang telah melimpahkan Taufik, Hidayah dan InayahNya kepada kita, sehingga kita masih dapat menghirup nafas kaislaman sampai sekarang ini. Shalawat dan salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang dengan semangatnya yang begitu mulia yang telah membawa kita dari jaman Jahilliyah kepada jaman Islamiyah.
            Dengan mengucap Alhamdulillah kami dapat menyusun makalah yang berjudul “TEKNOLOGI DI BIDANG KESEHATAN”. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing kami dalam setiap materi tentang IT, tidak lupa teman-teman yang senantiasa kami banggakan yang semoga kita selalu dalam lindungan Allah serta dapat berjuang dijalan Allah SWT.
            Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun tentunya. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila dalam penulisan masih terdapat kalimat-kalimat yang kurang dapat dipahami agar menjadi maklum.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Nganjuk, 25 september 2014


 Penyusun


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG.........................................................................................1
1.2  TUJUAN..............................................................................................................1
1.3  RUANG LINGKUP MATERI............................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 DASAR TEORI...................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Teknologi dan Informasi...................................................................3
3.2. Pengertian teknologi dan informasi di bidang keperawatan..............................3
3.3 Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan.......................................3
3.4 TELENURSING................................................................................................4
A.     Definisi...................................................................................................4
B.     Faktor dalam Menjalankan Telenursing.................................................5
C.     Tujuan....................................................................................................6
D.     Manfaat..................................................................................................6
E.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Telenursing.............7
F.      Aplikasi Telenursing...............................................................................8
G.     Kelebihan dan kekurangan Telenursing..................................................9
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN...................................................................................................11
4.2 KRITIK DAN SARAN.......................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12




BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG

Teknologi adalah suatu kebutuhan yang sangat penting dalam bidang apapun. Khususnya dalam bidang Ilmu Keperawatan, tidak hanya dengan teori dan praktik saja, namun teknologi pun ikut andil dalam pelaksanaan keperawatan itu sendiri. Dengan demikian kita dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman dengan hadirnya informasi terbaru dan terupdete dalam dunia kesehatan.

1.2  TUJUAN

Dengan hadirnya teknologi dan informasi yang semakin modern, para perawat dituntut untuk dapat mengetahui dan menerapkan kecanggihan teknologi dalam bidang keperawatan dengan tujuan untuk lebih mudah dan lebih fleksibel.

1.3  RUANG LINGKUP MATERI
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah hasil pemprosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.
Informatika dalam keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer dan informasi dengan ilmu keperawatan. Informatika keperawatan adalah bagian dari informatika perawatan kesehatan yang lebih besar. Perawat dipersiapkan sebagai spesialis dalam bidang ini, yang pasti seorang perawat harus melek Teknologi Informasi.



BAB II
LANDASAN MATERI

2.1  DASAR MATERI

Teknologi:
dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep.
Informasi :
data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia (Husein dan Wibowo, 2002).
data yang telah diolah  dan dianalisa secara formal, dengan cara yang benar dan secara efektif, sehingga hasilnya bisa bermanfaat dalam operasional dana manajemen (Sabarguna, 2003).
data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau di masa mendatang (Davis, 2002).



BAB III
PEMBAHASAN


3.1       Pengertian Teknologi dan Informasi
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah hasil pemprosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.

3.2       Pengertian teknologi dan informasi di bidang keperawatan.
Informatika dalam keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer dan informasi dengan ilmu keperawatan. Informatika keperawatan adalah bagian dari informatika perawatan kesehatan yang lebih besar. Perawat dipersiapkan sebagai spesialis dalam bidang ini, yang pasti seorang perawat harus memahami Teknologi Informasi.

3.3       Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan
Pemanfaatan teknologi akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia. Perkembangan teknologi mempunyai peran penting terhadap kehidupan manusia termasuk di dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang ikut serta berperan dalam pelayanan kesehatan merasakan dampaknya.
Perkembangan teknologi informasi khususnya internet memberi peluang kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang salah satu persoalan penting yang dihadapi sehari hari yaitu kesehatan. Peningkatan pemahaman tentang kesehatan ini dapat membawa pengaruh yang sangat besar terhadap cara pandang masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehari-hari yang dapat memberikan dampak terhadap kesehatan manusia. Sebagai contoh konsumsi makanan yang menyehatkan dan penjelasan berbagai alternatif bahan obat-obatan yang dapat membantu mengobati penyakit yang sedang diderita.
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesii menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.
Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tentunya perawat berhadapan dengan berbagai macam kondisi klien. Pengalaman merawat klien ditatanan klinik menjadi sebuah pengalaman berharga sebagai bekal dalam menjalankan pelayanan keperawatan yang professional. Namun hal itu tentu tidak cukup, karena kondisi klien, pengetahuan klien yang meningkat, dan mudahnya akses informasi melalui teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat, menutut  perawat untuk juga mengembangkan diri untuk meningkatkan profesionalis-nya.

3.4       TELENURSING
A.     DEFINISI
Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan Salah satu contoh pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu penggunaan TELENURSING. Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau komputer
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth.
Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan. 

Faktor dalam Menjalankan TelenursingUntuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
         1.         Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.
         2.         Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing
         3.         Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi.
         4.         Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik.
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat darurat dan home care.

C.     Tujuan

Tujuan dari telenursing adalah tidak untuk membentuk diagnosis medis, melainkan difokuskan pada dimensi dari urgensi. Sehingga  para perawat akan lebih terfokus pada informasi, dukungan, dan meningkatkan pengetahuan. Untuk mencapai hasil yang positif dari konsultasi melalui telephone maka sangat dibutuhkan cara berkomunikasi yang baik. Komunikasi yang baik akan berdampak pada perasaan sehingga setiap perkataan akan mudah untuk didengar dan dipahami. Dengan demikian klien dan keluarganya akan termotivasi untuk mengikuti saran perawat
.
D.     Manfaat

Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :
1)        Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home)
2)        Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
3)        Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit
4)        Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis  memerlukan pengkajian yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi.
5)        Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber.

Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.
a)        Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang berpengalaman klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan kesehatan, namun masih dapat memberikan asuhan keperawatan secara online. Hal ini juga menghindari kontak langsung, meminimalkan resiko infeksi nosokomial, memberikan privasi ruang dan waktu bagi pasien dan perawat. Dapat dibayangkan bagi penderita HIV/AIDS, atau pasien pengguna narkotika/obat terlarang /alkoholik akan lebih merasa terjaga privasinya dengan pelayanan telenursing ini.
b)        Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan teKnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :
·        Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus tetap terjaga
·        Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannya
·        Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email
·        Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
c)        Dengan melihat potensi dan perkembangan pelayanan keperawatan, sistem informasi kesehatan dan penggunaan internet di Indonesia, bukan tidak mungkin hal ini mendasari telenursing berkembang di Indonesia (dalam berbagai bentuk aplikasi tehnik komunikasi) dan beragam tujuan. Hal ini tidak lain agar pelayanan asuhan keperawatan dan perkembangan ilmu, riset dan pendidikan keperawatan di Indonesia dapat sejajar minimal dengan perkembangan tehnologi kesehatan, dan kedokteran di Indonesia, menjelang Indonesia Sehat.

E.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Telenursing

Ada empat  faktor penting yang mempengaruhi implementasi telenursing. Empat faktor tersebut yaitu aspek sistematika, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspak teknikal.
1.      Aspek sistematika
Aspek sistematika terkait dukungan dari pemerintah, yang meliputi legislasi dan regulasi. Dalam mengontrol kualitas dan kelangsungan telenursing sangat dibutuhkan  pengaturan dan supervisi pelayanan pemerintah. Untuk penerapan telenursingdisepakati bahwa praktek keperawatan mandiri seharusnya ada otoritas dan peraturan legal serta adanya standart operasional prosedur yang dibuat oleh organisasi profesi keperawatan atau pendidikan keperawatan.
2.      Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi terkait verifikasi terhadap kontrol keuangan medis akibat penggunaan telenursing dan Government recognition for cost effectiveness merupakan prioritas utama. Investasi pemerintah dalam proyek telenursing merupakan prioritas untuk mengaktifkan telenursing di daerah rural dan area kepulauan untuk manfaat medis. Aplikasi system telenursing yang mahal dan uang perawatan (maintenance fee) harus dipikirkan.
3.      Aspek Sosial
Aspek sosial terkait verifikasi nilai dan membangun kepercayaan sosial tentang telenursing dibandingkan dengan perawatan langsung. Penerimaan dari pemberi pelayanan kesehatan  seperti fasilitas medis, dokter dan perawat, merupakan hal penting dalan implementasi telenursing. Kerja sama dan koordinasi antara profesi kesehatan akan membangun pemahaman yang lebih baik tentang telenursing pada publik. Adanya pengakuan public terhadap keperawatan itu sendiri merupakan factor kunci dalam pelaksanan telenursing.
4.      Aspek teknikal
Aspek teknikal terkait kreatifitas dan originalitas kontentelenursing dan pengembangan sistem pelayanan. Pelatihan dan pendidikan perawat serta teknologi informasi mendukung pengembangan dan pengoperasian telenursing. Pengembangan teknologi informasi untuk menjaga privacy pasien dan keamanan informasi. Standarisasi, pelatihan keperawatan dan penelitian untuk pengembangan system telenursing dan pelaksanaannya, teknologi informasi medis dan pengembangan system aplikasi, serta desain model fungsional  yang mungkin diterapkan dilingkungan tersebut. Jadi keempat aspek tersebut harus terintegrasi dalam strategi pelaksanaan telenursing.

F.      Aplikasi Telenursing

Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.

G.     Kelebihan dan kekurangan Telenursing

1)      Kelebihan Telenursing
 Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi dibidang pelayanan keperawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak jauh. Model pelayanan ini memberikan keuntungan antara lain :
1.      Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu,
2.      Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan,
3.      Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan,
4.      Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi,
5.      Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan, dan
6.      Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet (American Nurse Assosiation, 1999).
7.      Peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata,
8.      Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan dan meningkatkan kepuasan perawat dan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan serta meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).
9.      Meningkatkan rasa aman (safety) perawat dan klien, karena dengan diterapkannya telenursing  semakin  meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga dan meningkatkan kepatuhan.Telenursing telah menyediakan sarana bagi konsumen untuk memanggil perawat agar mendapatkan saran kesehatan. seorang perawat dengan pelatihan khusus  dapat menawarkan pendidikan dan dukungan, sehingga ini  bermanfaat karena klien membutuhkan dukungan yang  tidak mungkin didapatkan dengan kontak langsung.

2)      Kekurangan dan hambatan dalam telenursing
Menurut Amy Peck (2005) ada tiga ketegori dasar hambatan dalam telenursing, meliputi: perilaku, legislatif, dan teknologi. Hambatan perilaku, ada ketakutan bahwa perawat akan mendelegasikan tugas ke mesin. Pada awalnya perawat akan resisten terhadap telenursing akibat kurangnya penguasaan terhadap teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi. Namun dengan adanya pelatihan dan adanya support system,  perawat bisa merasakan manfaat telenursing untuk dirinya dan pasien. Legislasi, telenursing muncul sebagai issue kebijakan public secara mayor, belum adanya kepastian lisensi tentang telenursing. Secara teknologi, Elektronik Health Record (EHR) dan standar data mendukung perkembangan telenursing. Tanpa EHR telehealth tidak  bisa bekerja. Ketersediaan system penyimpanan data pasien kapanpun dan dimanapun provider membutuhkannya.

Sumber lain menyebutkan, antara lain :
Ø  Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Kekawatiran ini muncul karena anggapan bahwa kontak langsung dengan pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.
Ø  Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan teknologi seperti gangguan koneksi internet atau terputusnya hubungan komunikasi akibat gangguan cuaca dan lain sebagainya sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang sedang berjalan, selain itu juga meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen klien. 



BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Walaupun di Indonesia masih belum teraplikasikannya telenursing ini dengan optimal namun telenursing sebenarnya sangat memudahkan akses ke pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan populasi yang jauh dari pelayanan (under-serviced) seperti halnya memudahkan monitoring pelayanan di rumah atau individu dengan permasalahan kesehatan kronis.
Melihat uraian diatas dapat disimpulkan bahwa telenursing merupakan salah satu alternative yang bisa digunakan dalam layanan kesehatan dan keperawatan pada saat pasien tidak mungkin untuk datang langsung menemui layanan kesehatan dan keperawatan baik untuk alasan jarak yang jauh ataupun ingin mengefesien dan mengefektifkan waktu dalam perjalanan.

4.2 KRITIK DAN SARAN

Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran dari makalah ini tujuannya hanyalah demi kesempurnaan. Dan semoga makalah yang telah kami susun bermanfaat bagi kita semua, Amien.


DAFTAR PUSTAKA

4 komentar:

  1. bagus bgt isinya. makasih ya.
    izin copas ya min :-)

    BalasHapus
  2. sangat membantu tugas aku.
    makasih min

    BalasHapus
  3. izin copas ya kak. sangat membantu tugas saya. terima kasih banyak :)

    BalasHapus
  4. Sega Does Titanium Have Nickel In it? - TITanium-arts
    As you may remember, the video game console only had the best titanium flat iron ability cerakote titanium to punch out Sega's titanium drill bit set classic "titanium" ford fusion titanium - a toaks titanium 750ml pot six-by-six-inch disk. The

    BalasHapus